Pages


Monday, February 28, 2011

Inilah Shrek Di Kehidupan Nyata! Maurice Tillet - Inspirasi Film Shrek

Pasti semuanya tahu tokoh kartun animasi yang bernama Shrek kan? Makhluk hijau yang menyeramkan tapi sebenarnya baik hati yang berasal dari sebuah hutan rawa, dimana hutan itu berisi makhluk-makhluk dari negri dongeng. Nah.. ternyata film itu diangkat atau diinspirasi oleh seorang manusia asli di dunia nyata loh..





Siapa sih orang itu? Mari kita berkenalan dengan Maurice Tillet

Maurice Tillet, lahir pada tahun 1903, dan sebagai remaja ia dimanifestasikan penyakit langka yang disebut acromegaly,yang menyebabkan tulang tumbuh tak terkendali,yg mengakibatkan tubuhnya rusak.

Dengan keanehan pada tubuhnya ia akhirnya hijrah ke Amerika. Disana dia menjadi pegulat profesional dgn julukan "Freak Ogre of the ring "

Tillet meninggal Pada tahun 1954 ( 51 tahun ) karena serangan jantung. Tapi sebelum ia meninggal, seorang temannya memintanya untuk mendapatkan lifecast ( menduplikat bagian tubuh dgn di gips ), dan Tillet setuju.

Ada tiga gips, salah satunya berakhir di Iowa (Museum Gulat Internasional) gips kedua disimpan oleh temannya, dan yang ketiga dikirim ke Museum Barbell York, di mana topeng gips Tillet diduga akan digunakan sebagai model untuk desain karakter kartun populer.

Maurice Tillet adalah seorang yg tegar ,seorang penyair dan penulis bahkan kabarnya dia adalah seorang yg pintar dan menguasai 14 bahasa. Di kehidupannya dia sempat ditawarkan menjadi bagian dari pertunjukkan "FREAK SHOW " tapi dia menolak dan ia lebih memilih menjadi pegulat.

Tidak diragukan lagi, Maurice Tillet adalah seseorang yang sangat berani dan tegar di bawah tekanan hidup dimana ia harus menghadapi kenyataan jika tubuhnya tidak normal. Warisan Tillet sendiri adalah harga diri yang positif dan kepribadian yg optimis. Dia adalah tipe orang yang suka belajar dan berusaha, daripada hanya mengeluhkan kekurangannya dalam kehidupan ini. Teladannya dapat dijadikan inspirasi bagi kita semua. :) nice person















Sailing Stones, Batu Yang Dapat Bergerak Sendiri di Death Valley



Dikenal dengan nama Sailing Stone Death Valley alias Lembah Kematian. Mengapa dinamakan Sailing Stone? Biasanya jika batu terlempar dari tempat jauh pada suatu area maka batu tersebut akan berguling, berputar-putar pada sumbunya hingga berhenti pada suatu tempat. Tapi batu misterius ini tidak demikian. Itulah keunikannya. Batu-batu ini meluncur diatas tanah dengan satu sisi seolah-olah sebuah perahu meluncur diatas permukaan air. Satu lagi fakta unik ditemukan.
Ini adalah salah satu misteri besar bahwa batu yang beratnya kurang lebih seperti berat orang dewasa dapat bergerak sendiri. Hal ini telah menjadi teka-teki cukup rumit dalam dekade terakhir. Batu misterius Death Valley telah ditemukan di atas lembah yang tidak ada pemukiman manusia dan lembah ini dipenuhi dengan tanah berlumpur kering retak selama musim panas dan es selama musim dingin. Banyak ahli geologi telah pergi ke tempat ini yang dikenal dengan Racetrack Playa dan sekitarnya.

Batu berlayar misterius Death Valley bergerak di tanah dan meninggalkan jejak sangat halus di belakang. Beberapa geolog datang dengan kesimpulan bahwa batu misterius Death Valley bergerak melalui tanah halus ketika lumpur basah oleh tetesan es dan batu meluncur diatasnya dengan bantuan angin. Namun ini tidak sepenuhnya benar karena batu bergerak selama musim panas saat suhu terlalu tinggi dan bahkan mengering dengan sendirinya. Dalam hal ini mungkin bisa kita katakan sebagai misteri jagad, misteri sains dan fakta unik yang belum terpecahkan.

Batu misterius Death Valley merupakan fenomena yang luar biasa dalam arti bahwa mereka bisa bergantian dan berbeda. Ini adalah pikiran menantang karena batu misterius Death Valley mulai bergerak ke arah paralel. Seperti tahun-tahun berjalan, setiap batu mengambil jalan sendiri yang berbeda. Beberapa batu membuat linier ternyata lain membuat oval sementara yang lain membuat bentuk bergelombang pada jejak mereka. Tak seorang pun pernah melihat mereka bergerak dan tidak ada yang tahu kecepatan mereka bergerak. Beberapa batu bergerak lebih jauh dari yang lain selama dua sampai lima tahun.

Ada dua teori utama mengenai penyebab fenomena ini. Yang pertama mengatakan, penyebabnya adalah lapisan es tipis di atas permukaan tanah. Lainnya, yakin penyebabnya kelembaban dan angin.

Seperti dimuat situs Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), 17 mahasiswa dan lulusan Lunar and Planetary Sciences Academy (LPSA) NASA's Goddard Space Flight Center di  Greenbelt baru-baru ini mengunjungi lokasi itu -- untuk menginvestigasi bagaimana batu-batu itu bergerak melintasi dataran yang nyaris kosong.

Beberapa batu diyakini bergerak secepat orang berjalan. Tapi, tak ada satupun pernah melihat batu-batu itu bergerak. Para ilmuwan juga belum menyimpulkan, apa sebenarnya yang membuat bebatuan bergerak.

Spekulasi yang beredar, karena dipindahkan hewan, pengaruh gravitasi, atau gempa bumi dengan cepat diabaikan, memberi ruang belajar dan spekulasi.

"Ketika melihat batu dan jejaknya yang menakjubkan, Anda akan memasuki ruang berisi ide tentang apa yang sebenarnya terjadi," kata Mindy Krzykowski, magang dari Universitas Alaska di Fairbanks.

Tim dibagi lima masing-masing dipimpin seorang ilmuwan Goddard. Tugas mereka, mengumpulkan data, koordinat GPS dari masing-masing batu dan memotonya.

Mereka menggali sensor kecil yang disebut Hygrochrons, yang atas seizin pihak Taman Nasional, telah terkubur tiga bulan sebelumnya. Sensor itu menangkap data suhu dan kelembaban.

Tim juga menandai batas jejak dengan paku payung, masuk ke celah-celah tanah liat untuk mengukur panjang, lebar, dan dalamnya. Mereka membenarkan pengamatan sebelumnya bahwa beberapa batu besar  bergerak lebih jauh dari yang kecil.

"Apa yang terjadi di Racetrack Playa begitu rumit. Tidak segera diketahui, data apa yang sebenarnya relevan," kata Brian Jackson, salah satu pemimpin tim.

Dia dan koleganya telah mempelajari Racetrack Playa sejak tahun 2006 dan baru-baru ini menerbitkan sebuah laporan yang  membandingkan situs itu dengan danau kering di satelit Saturnus, Titan.

Sempat  muncul spekulasi bahwa apa yang terjadi di Racetrack Playa memiliki unsur yang membantu mereka bergerak.

Namun,  batu-batu tersebut hanya batu dolomit gelap yang kebetulan ada di daerah dataran tinggi. "Batuan dolomit relatif umum. Justru lokasi di mana batu-batu itu ada  yang membuat mereka spesial," tambah Jackson.

Leva McIntire dari Seattle Pacific University, memiliki hipotesis lain.

Dia menduga bahwa batu bergerak oleh regelation -- proses yang biasanya berhubungan dengan gletser dan gunung-gunung.
Regelation disebabkan oleh perbedaan tekanan pada dua sisi objek. Air di satu sisi tetap cair dan bocor di sisi lain, memerangkap gelembung udara di sisi kedua, yang berbentuk es.

McIntire berpikir ini bisa terjadi pada playa tersebut. Dia mencatat bahwa ada formasi gelembung-seperti di tanah liat di samping batu tertentu.

"Teori ini mungkin dapat menjelaskan bagaimana memindahkan batu besar," katanya, "karena tidak memerlukan daya pengapungan dari batu."
Belum disimpulkan penyebab pasti pergerakan batu. "Tak semua masalah dalam ilmu planet terpecahkan," kata Mindy Krzykowski.





Rainbow Rose, Bunga Asli Yang Berwarna Pelangi



Mawar pelangi yang spektakuler ini telah terjual di Britania untuk pertama kalinya.

Bunga non-buatan ini, juga dikenal sebagai bunga kebahagiaan, dibuat melalui proses inovatif di mana hidup ekstrak tumbuh-tumbuhan berwarna yang disuntikkan ke dalam batang. Benar-benar mengagumkan !





Bunga mawar pelangi ini tersedia di Britania untuk pertama kalinya. bungai ini telah dibuat ketika petani bunga mawar dari Belanda dan FJ Zandbergen & Zn bergabung.

Ekstrak bekerja sebagai pewarna dan yang disedot ke dalam kelopak bunga menghasilkan warna-warni hidup.

Happy Roses diciptakan ketika Seorang petani Belanda dan FJ Zandbergen & Zn bergabung untuk mencoba menciptakan bunga hadiah yang sempurna.

Karena penjual Interrose, bunga
yg tak dapat diperoleh di Britania tersebut, kini dibawa ke pasar Inggris. Mereka dapat dibeli secara online di Interrose.co.uk.

Setangkai bunga mawar pelangi ini harganya £ 24,49, harga selusin bunga warna-warni ini £ 64,87.



Saturday, February 26, 2011

Masjid Dengan Nama dan Bentuk Teraneh Di Dunia



Bentuknya sederhana benar, namun jemaah sudah berdatangan dari penjuru desa sebelum waktu solat masuk .Mungkin kita tak percaya jika tidak melihat faktanya. Seorang yang tidak kaya, bahkan tergolong miskin, namun mampu membangun sebuah Masjid di Turki. Nama masjidnya pun paling aneh di dunia, iaitu “Shanke Yadem” (Anggap Saja Sudah Makan). Sangat aneh bukan? Di sebalik masjid yang namanya paling aneh tersebut ada cerita yang sangat menarik dan mengandungi pelajaran yang sangat berharga bagi kita.


The Story :
Di sebuah kawasan Al-Fateh, di pinggiran kota Istanbul ada seorang yang wara’ dan sangat sederhana, namanya Khairuddin Afandi. Setiap kali ke pasar dia tidak membeli apa-apa. Saat merasa lapar dan ingin makan atau membeli sesuatu, seperti buah, daging atau manisan, dia berkata pada dirinya: Anggap saja sudah makan yang dalam bahasa Turkinya “ Shanke Yadem”.

Nah, apa yang dia lakukan setelah itu? Uang yang sepatutnya digunakan untuk membeli keperluan makanannya itu dimasukkan ke dalan kotak (tromol)… Begitulah yang dia lakukan setiap bulan dan sepanjang tahun. Dia mampu menahan dirinya untuk tidak makan dan belanja kecuali sebatas menjaga kelangsungan hidupnya saja.
Hari berganti hari, bulan berganti bulan, tahun berganti tahun Khairuddin Afandi konsisten dengan amal dan niatnya yang kuat untuk mewujudkan impiannya membangun sebuah masjid. Tanpa terasa, akhirnya Khairuddin Afandi mampu mengumpulkan dana untuk membangun sebuah masjid kecil di daerah tempat tinggalnya. Bentuknyapun sangat sederhana, sebuah pagar persegi empat, ditandai dengan dua menara di sebelah kiri dan kanannya, sedangkan di sebelah arah kiblat ditengahnya dibuat seperti mihrab.
Akhirnya, Khairuddin berhasil mewujudkan cita-ciatanya yang amt mulia itu dan masyarakat di sekitarnyapun kehairanan, bagaimana Khairuddin yang miskin itu di dalam dirinya tertanam sebuah cita-cita mulia, iakni membangun sebuah masjid dan berhasil dia wujudkan. Tidak bayak orang yang menyangka bahwa Khairudin ternyata orang yang sangat luar biasa dan banyak orang yang kaya yang tidak mampu berbuat kebaikan seperti Khairuddin Afandi.
Setelah masjid tersebut berdiri, masyarakat penasaran apa gerangan yang terjadi pada Khiruddin Afandi. Mereka bertanya bagaimana ceritan seorang yang miskin berjaya membangun masjid. Setelah mereka mendengar cerita yang sangat menakjubkan itu, merekapun sepakat memberi namanya dengan: “Shanke yadem” (Angap Saja Saya Sudah Makan).
Subhanallah! Sekiranya orang-orang kaya dan memiliki penghasilan lebih dari kaum Muslimin di dunia ini berfikir seperti Khairuddin, berapa banyak dana yang akan terkumpul untuk kaum fakir miskin? Berapa banyak masjid, sekolah, rumah sakit dan fasilitas hidup lainnya yang dapat dibangun? Berapa banyak infra struktur yang dapat kita realisasikan, tanpa harus meminjam ke lembaga dan Negara yang memusuhi Islam dan umatnya?
Jemaah yang melimpah, tanda keberkahan dan amal soleh dari harta yang halal dan bersih 
 Beberapa foto masjid tersebut :




Friday, February 25, 2011

Stonehenge, Sejarah Dan Cara Pembuatan Susunan Batu Misterius

Di lokasi situs purba Wiltshire, Inggris, terdapat sebuah monumen misterius yang sejak lama menjadi objek perdebatan dan kontroversi. Monumen yang disebut stonehenge itu terdiri dari batu-batu raksasa yang disusun dengan rapi. Bagaimana monumen ini dibangun? Oleh siapa? dan untuk apa? Benarkah monumen ini dibangun oleh kaum raksasa atau alien?



Stonehenge adalah bangunan yang dibangun semenjak jaman perunggu. Bangunan yang terdapat di Inggris ini konon memiliki fungsionalitas seperti jam. Pada pembangunannya, ternyata penciptaan bangunan stonehenge ini untuk kepentingan astrnomi.

Berikut adalah potongan penjelasan yang saya dapatkan dari wikipedia :
"Monumen ini diselaraskan timur laut - barat daya dan sering dicadangkan bahwa keutamaan diletakkan oleh pembangunnya pada titik balik matahari dan equinox agar sebagai contohnya, pada pertengahan pagi musim panas, matahari muncul tepat di puncak batu tumit (heel stone), dan cahaya pertama matahari pergi terus ke tengah Stonehenge antara dua susunan batu berbentuk ladam. Tidak mungkin aturan itu terjadi secara kebetulan. Matahari timbul pada arah berlainan pada permukaan geografi tempat berlainan. Untuk penyelarasan itu tepat, ia mesti diperkirakan tepat untuk garis lintang Stonehenge pada 51° 11'. Penyelarasan ini, tentunya dasar bagi reka dan bentuk dan tempat bagi Stonehenge. Alexander Thom berpendapat bahawa lokasi tersebut diatur menurut ukuran yar megalitikum."
Karena alasan itu, beberapa para ahli menganggap bahwa stonehenge adalah tempat observatorum yang sangat kuno. Ada juga yang berpendapat bahwa stonehenge itu adalah tempat pendaratan makhluk asing.
Namun, apakah ada paganisme dibalik bangunan stonehenge tersebut?
Ada penganut pagan pada tonehenge tersebut yang disebut dengan druid. Konon yang mendirikan bangunan stonehenge itu adalah para druid. Namun para ahlipun belum ada yang 100% yakin siapa dan kapan sebenarnya bangunan ini didirikan.


Apa yang membuat monumen ini begitu membingungkan adalah kenyataan kalau monumen ini didirikan oleh sebuah kebudayaan yang tidak memiliki catatan-catatan sejarah. Ini menambah aspek kemisteriusan dari Stonehenge itu sendiri.

Monumen Stonehenge yang memiliki diameter sekitar 90 meter ini terletak di Wiltshire, 13 kilometer dari Salisbury. Monumen ini adalah salah satu monumen megalitik yang paling ternama di dunia. Beberapa penulis percaya kalau monumen ini dibangun oleh para alien, yang lain percaya kalau monumen ini dibangun dengan kekuatan supranatural. Menurut mereka, mustahil manusia masa lampau dengan teknologi purbanya mampu membangun monumen yang sedemikian besar dan rumit.

Benarkah demikian? Bisakah kita menduplikasi pembangunan monumen sejenis ini dengan teknologi seadanya?

Pada tulisan ini, saya akan menceritakan sejarah singkat Stonehenge dan teori baru mengenai tujuan pendirian dan cara konstruksinya. Paling tidak, ada pandangan alternatif selain teori supranatural atau alien.

Sejarah pembuatan Stonehenge
Walaupun ada beberapa teori yang bervariasi, para arkeolog umumnya sepakat kalau monumen ini pertama kali didirikan pada tahun 3.500 SM dalam beberapa fase.

Pada tahun 3.500 SM, masyarakat semi nomadik yang disebut Windmill Hill people (3.500 - 2.600 SM) yang mendiami wilayah Salisbury mulai membangun monumen tersebut. Konstruksi awalnya dimulai dengan membuat 56 lubang yang membentuk formasi lingkaran. Lubang ini kemudian diberi nama Aubrey Hole karena ditemukan pertama kali oleh John Aubrey. Lalu, batu pertama yang disebut Heel Stone setinggi 4,9 meter diletakkan di pintu masuk formasi tersebut.

Beberapa ratus tahun kemudian, masyarakat Beaker (2.600 - 2.510 SM) membawa 80 blok batu bluestone yang masing-masing memiliki berat sekitar 4 ton dari sebuah pertambangan di gunung Prescelly yang jaraknya sekitar 240 mil. 80 blok batu yang disebut megalith ini kemudian disusun sehingga membentuk dua lingkaran konsentris.

Sebagai informasi, yang disebut bluestone disini tidak merujuk kepada istilah geologi. Istilah ini digunakan untuk merujuk kepada batu-batuan asing yang bukan berasal dari lokasi tersebut. Dalam kasus Stonehenge, batuan bluestone yang digunakan adalah dari jenis Preseli Spotted Dolerite yang lebih keras dari batu granit.

Setelah penyusunan bluestone, pembangunan bagian luar monumen mulai dikerjakan oleh Wessex People (2.600 - 2.510 SM). Kali ini, para arsitek tersebut menggunakan 30 batu raksasa. Batu-batu yang disebut Sarsen ini memiliki berat masing-masing sekitar 25 ton dengan tinggi sekitar 4 meter dan diperkirakan dibawa dari Marlborough Downs yang jaraknya sekitar 20 mil dari lokasi.

Pertanyaaannya adalah bagaimana cara mereka membawa batu sebesar itu dari jarak yang cukup jauh? Lalu, jika mereka berhasil membawanya, bagaimana cara mereka menegakkan batu tersebut dan menumpuknya?

Namun sebelum kita masuk ke situ, mari kita lihat beberapa teori mengenai siapa yang membangunnya dan untuk tujuan apa monumen ini dibangun.

Teori Merlin
Pada abad ke-12, sejarawan Inggris bernama Geoffrey of Monmouth menulis sebuah buku berjudul "Historia Regum Britanniae" (Sejarah raja-raja Inggris). Pada buku itu ia menyajikan legenda raja Arthur yang termashyur dan penjelasan mengenai bagaimana Stonehenge dibuat pertama kali. Menurut Geoffrey, bluestone yang digunakan untuk membangun stonehenge sesungguhnya berasal dari Afrika dimana para raksasa yang hidup pada masa lampau menjaga batu-batuan tersebut karena kemampuan penyembuhan yang dimilikinya.

Para raksasa tersebut kemudian membawa batu-batuan itu menuju gunung misterius Killaraus di Irlandia dimana mereka menyusunnya menjadi lingkaran raksasa. Jadi, disanalah batu-batuan itu berada untuk beberapa lama.

Ketika raja Inggris yang bernama Aurelius Ambrosius ingin membuat tugu peringatan bagi perajurit-perajuritnya yang gugur, penyihir Merlin menyarankannya untuk menggunakan batu-batu tersebut. Usul itu disetujui, lalu Merlin menggunakan kekuatan sihirnya dan memindahkan batu-batu tersebut serta membawanya ke Salisbury lewat laut.

Teori ini menggabungkan aspek legenda Inggris dengan kekuatan supranatural Merlin sang penyihir. Walaupun menarik, namun para peneliti tidak pernah menganggap serius teori ini.

Kuil bangsa Romawi
Pada tahun 1620, seorang arsitek Inggris eksentrik bernama Inigo Jones diperintahkan oleh raja Inggris, James I, untuk mendokumentasikan struktur dan sejarah Stonehenge. Pada tahun 1655, tiga tahun setelah kematian Jones, menantunya yang bernama John Webb mempublikasikan sebuah buku berjudul "Remarkable Antiquity of Great Britain, Vulgarly called Stone-Heng, Restored". Buku ini disebutnya berasal dari catatan dokumentasi yang diwariskan oleh Inigo Jones.

Dalam buku itu disebutkan kalau Stonehenge sesungguhnya adalah sebuah kuil gaya Tuscan yang didirikan oleh bangsa Romawi pada saat penjajahan mereka di Inggris pada abad ke-1 hingga abad ke-5. Kuil ini disebutnya untuk menghormati Coelus, salah satu dewa bangsa Romawi.

Namun, teori ini segera mendapat sanggahan dari banyak penulis lainnya karena umur monumen yang dipercaya jauh melampaui masa penjajahan Romawi di Inggris.

Tempat pemujaan kaum Druid
Teori menarik lain datang dari Dr.William Stukley, seorang dokter yang merangkap sebagai peneliti reruntuhan kuno. Dr.Stukley juga merupakan salah satu anggota Freemason Inggris yang ternama. Pada tahun 1740, ia menerbitkan sebuah buku yang berusaha menjelaskan asal-usul Stonehenge.

Menurutnya, pada tahun 460 SM, Inggris didatangi oleh sejumlah peziarah dari Timur tengah, kemungkinan bangsa Finisia, yang pernah tinggal di tanah Kanaan yang ditaklukkan oleh bangsa Israel. Para peziarah inilah yang mendirikan agama Druid yang kemudian membangun Stonehenge sebagai tempat pemujaan.

Namun, sekali lagi, teori ini tidak sesuai dengan umur Stonehenge yang dipercaya jauh melampau masa Druid.

Tempat pengamatan objek-objek angkasa
Teori ini dikemukakan oleh Sir John Lockyer. Ia adalah astronom ternama Inggris yang menemukan elemen helium. Pada tahun 1901, ia menulis sebuah paper yang mengasumsikan kalau beberapa bagian dari Stonehenge, yang disebut Heel Stone, pada awalnya sejajar dengan Summer Solstice (Hari terpanjang dalam satu tahun). Karena itu Lockyer berasumsi kalau monumen ini mungkin telah digunakan oleh para astronom kuno untuk mengamati objek angkasa.

Pada tahun 1965, teori ini diperkuat oleh astronom Amerika, Gerald Hawkins, yang dengan menggunakan komputer berhasil menemukan kalau 165 titik pada struktur Stonehenge memiliki keterkaitan dengan pergerakan matahari dan bulan. Ia mengajukan teori kalau Stonehenge mungkin adalah komputer masa purba yang digunakan untuk memprediksi gerhana bulan.

Namun, teori ini juga tidak akurat karena dengan mengacu pada anggapan Lockyer, Stonehenge seharusnya dibangun pada tahun 1.800 SM. Ini tidak sesuai dengan umur Stonehenge yang jauh lebih tua.

Tempat pemujaan masa perunggu
Teori lain dikemukakan oleh Sir John Lubbock, seorang arkeolog Inggris berpengaruh pada abad ke-19. Lubbock adalah arkeolog yang pertama kali menciptakan istilah Paleolithic dan Neolithic. Pada bukunya yang terbit tahun 1865, "Prehistoric Times as Illustrated by the Ancient Remains and Manners and Customs of Modern Savages", ia menunjukkan adanya kesamaan antara Stonehenge dengan struktur monolitik lainnya di dunia, terutama yang terdapat pada kuil-kuil di India.

Mirip dengan teori pemujaan Druid, Lubbock percaya kalau tempat ini sesungguhnya adalah tempat pemujaan yang didirikan pada masa perunggu. Ini juga dikonfirmasikan dengan penemuan sejumlah peralatan yang memang berasal dari masa perunggu di dekat lokasi Stonehenge.

Hebatnya, Lubbock berhasil menentukan umur Stonehenge secara akurat dan ia juga dengan tepat memperkirakan kalau monumen itu dibangun pada periode yang sangat lama.

Tempat penyembuhan
Pada tahun-tahun belakangan ini, terdapat teori baru mengenai monumen misterius ini. Ini dikarenakan ditemukannya tengkorak-tengkorak di dekat situs tersebut. Pada sisa-sisa tengkorak yang ditemukan, terdapat beberapa tanda seperti tengkorak yang sengaja dibuka. Tanda ini menunjukkan adanya prosedur operasi pada kepala yang bersangkutan.

Berdasarkan pada penemuan ini, Prof.Timothy Darvill dari Bournemouth University dan Prof. Geofrrey Wainwright, mengajukan teori kalau monumen ini mungkin telah digunakan sebagai lokasi penyembuhan bagi orang sakit, sejenis Lourdes masa purba.

Kompleks pemakaman
Masih berdasarkan pada penemuan sejumlah kerangka di Stonehenge, Prof. Mike Parker Pearson mengajukan teori ini. Ia sendiri telah mempelajari monumen ini sejak tahun 1998.

Prof. Pearson menemukan kalau pada tahun 2600 - 2400 SM terdapat sebuah pemukiman di dekat Stonehenge. Ia percaya kalau Stonehenge telah digunakan oleh masyarakat pemukiman tersebut sebagai kuburun massal. Dalam tulisannya di Washington Post tahun 2007, ia menyebut Monumen ini sebagai "kompleks pemakaman terbesar pada masa itu".

Pada saat ini, teori tempat pemujaan dan teori pemakaman adalah teori yang paling banyak diterima oleh para peneliti.

Bagaimana Stonehenge dibagun?

Seperti yang saya katakan, karena karakteristiknya yang misterius, monumen ini telah menjadi subjek perdebatan panjang mengenai cara pembuatannya. Berdasarkan pada pengetahuan yang dikenal sekarang, sepertinya tidak mungkin kalau bangunan ini didirikan oleh manusia pada masa itu karena tidak adanya teknologi yang dikenal untuk mengangkut atau mendirikan batu-batu besar tersebut.

Melihat pada kenyataan ini, sebagian penulis percaya kalau bangunan ini didirikan oleh alien. Teori ini pertama kali dipopulerkan oleh Erich Von Daniken, penulis buku "Chariots of the Gods" yang terbit tahun 1968. Menurutnya, astronot masa lampau (alien) yang mengunjungi bumi di masa lalu memiliki peran dalam pembangunan berbagai struktur megalitik di seluruh dunia, termasuk Stonehenge. Argumen pendukungnya adalah karena bentuk Stonehenge yang melingkar, persis seperti sebuah pesawat alien.

Tentu saja tidak ada yang bisa membuktikan teori ini. Lagipula, mungkin saja pemahaman kita mengenai teknologi masa lampau tidak cukup memadai sehingga kita "terpaksa" melihat alternatif spiritual atau alien.

Namun, pada tahun-tahun belakangan ini, sesungguhnya ada beberapa teori yang bisa menjelaskan mengenai cara Stonehenge dibangun.

Teori ini terdiri dari dua bagian. Yang pertama adalah bagaimana menegakkan dan mengangkat batu-batu besar tersebut. Sedangkan yang kedua adalah bagaimana mengangkut batu-batu besar tersebut ke lokasi dari sebuah tempat yang cukup jauh.

Berikut ini ada beberapa teori tentang cara pembangunannya :

1. Wally Wallington dan prinsip daya ungkit
Satu metode yang cukup menarik adalah metode yang diajukan oleh Wally Wallington, seorang tukang kayu dari Michigan. Sebagai seorang tukang kayu yang berpengalaman selama 35 tahun, Wally telah menemukan cara untuk menggerakkan benda-benda berat dan besar hanya dengan menggunakan kayu. Rahasianya adalah daya ungkit atau leverage. Untuk menggerakkan sebuah batu besar, Wally membuat sebuah jalur dari kayu dengan karakteristik tertentu. Ketika sebuah batu besar ditaruh di atasnya, batu itu dengan mudah berpindah.



Wally mengatakan kalau metode yang digunakannya mungkin sama dengan metode yang digunakan oleh Edward Leedskalnin untuk membangun Coral Castle. Bahkan Wally mengklaim, kalau ia memiliki sumber daya dan waktu yang cukup, ia bisa membangun sebuah piramida tanpa menggunakan teknologi canggih.

Untuk menegakkan sebuah batu besar, Wally hanya menggunakan banyak potongan kayu yang digunakan sebagai pengganjal di tengahnya. Dengan cara ini, ia bisa menegakkan sebuah batu besar dalam waktu kurang dari satu hari.
Kalian juga bisa mengetahui lebih jauh mengenai Wally dengan mengunjungi websitenya theforgottentechnology.com.

2. Pengangkatan dengan lift roda kayu - Nick Weegenaar
 Jika kita terbiasa berpikir dengan teknologi kuno, kita bisa menemukan banyak cara kreatif untuk membuat monumen seperti Stonehenge. Seorang insinyur bernama Nick Weegenaar punya teori bagaimana mengangkat batu besar itu dan menaruhnya di atas dua batu. Ia mengajukan teori alat pengangkat dengan roda kayu alias Litho Lift.



Dengan menggerakkan roda raksasa tersebut, maka otomatis batu besar yang terikat padanya bisa terangkat dan diletakkan di atas dua batu yang telah berdiri. Saat ini Nick sedang mengerjakan model roda tersebut untuk membuktikan teorinya. Walaupun belum dipraktekkan, namun beberapa insinyur yang telah melihat rancangannya percaya kalau mekanisme itu bisa bekerja dengan baik.

3. Pengangkutan dengan keranjang dahan - Garry Lavin
Teori yang berhubungan dengan pangangkutan batu ini pertama kali dikemukakan oleh insinyur bernama Garry Lavin. Menurutnya, para arsitek Stonehenge mungkin telah menggerakkan batu-batuan tersebut dengan menggunakan keranjang dahan yang digunakan untuk membungkus batu-batuan besar tersebut. Cara ini telah dipraktekkan dan bisa dilakukan.

Menurut Garry: "Saya selalu beranggapan kalau membawa batu-batuan besar itu ke lokasi monumen adalah hal yang mustahil karena gesekan dengan permukaan tanah. Namun, kenyataannya, teknologi untuk melakukan itu selalu ada di sekitar mereka."

Keranjang dahan ini ternyata juga bisa mengapung di atas air. Dengan demikian, para pekerja tersebut dapat membawa batu-batuan tersebut lewat sungai. Dalam percobaan ini, Garry berhasil menggerakkan batu seberat satu ton. Ia sedang menyiapkan eksperimen untuk menggerakkan batu seberat lima ton.

Pengangkutan dengan jalur kayu dan bearing
Baru-baru ini, para peneliti menemukan banyak batu-batu berbentuk bola kecil di dekat monumen serupa Stonehenge di Aberdeenshire, Skotlandia. Ukuran bola-bola ini kira-kira seukuran bola cricket. Pada monumen Skotlandia itu, sebagian batu yang digunakan bahkan lebih besar dibandingkan Stonehenge.

Berdasarkan penemuan ini, para peneliti menyimpulkan kalau batu-batu besar yang ada di monumen itu mungkin telah diangkut dengan menggunakan bola-bola batu tersebut.


ilustrasi bagaimana pada jaman dahulu batu-batu itu diangkut

 cara kerja pengangkutan dengan keranjang

4. Penelitian dari universitas Exeter
Dalam eksperimen itu mereka membangun sebuah jalur kayu yang diatasnya diletakkan bola-bola batu yang berfungsi sebagai bearing. Ketika batu raksasa itu ditaruh diatasnya, maka dengan sangat mudah batu itu bisa berpindah tempat. Bahkan para mahasiswa bisa menggerakkan batu-batu raksasa itu hanya dengan dorongan sebuah jari tangan.

Berdasarkan eksperimen ini Prof. Bruce Bradley, direktur eksperimen arkeologi dari Universitas Exeter memperkirakan kalau sebuah batu raksasa bisa bergerak sejauh 10 mil dalam sehari.

Sebuah cara yang sangat sederhana dan tidak membutuhkan teknologi tinggi. Banyak yang percaya kalau tim dari universitas Exeter ini telah berhasil memecahkan misteri pengangkutan batu-batu Stonehenge.




Memang, saat ini belum ada yang menduplikasi pembuatan Stonehenge secara lengkap, namun tidak bisa disangkal, dengan metode yang diajukan oleh para insinyur seperti Wally, Nick, Garry atau Universitas Exeter, kita memiliki cara pandang baru terhadap teknologi masa purba. Paling tidak, bukan sesuatu yang mustahil untuk membangun monumen megalitik dengan peralatan yang hanya tersedia di masa lampau.

Bangsa-bangsa kuno yang hidup ribuan tahun yang lalu ternyata tidak sebodoh yang kita duga.

Tim dari universitas Exeter berniat mengadakan eksperimen dalam skala penuh di waktu-waktu mendatang. Dengan demikian, kita bisa berharap satu persatu misteri Stonehenge akan terpecahkan dengan sempurna.

Nazca Lines, Struktur Garis Misterius Di Peru

Nazca Lines adalah serangkaian geoglyphs kuno yang terletak di Gurun Nazca di Peru. Mereka telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Nazca Lines merupakan salah satu tempat didunia yang sampai saat ini masih banyak diliputi misteri.Banyak pertanyaan-pertanyaan muncul mengenai asal usulnya.


Peradaban mana yang telah menciptakannya?Lalu bagaimana cara mereka membuatnya?apakah tujuan dari pembuatan Nazca Lines itu sendiri?
Ya,semua pertanyaan-pertanyaan yang sering dijumpai diatas sampai saat ini masih belum bisa dijawab dengan pasti.

Nazca Lines terletak di Kawasan Pampa, Propinsi Nazca,Peru.Kawasan disebelah selatan Ibu Kota Peru,Lima terdiri dari hamparan tanah tandus seluas kurang lebih 450 km persegi.
Garis Nazca terletak di Pampa, bagian dari Peru. Daratan terpencil dari Teluk Peruvian yang terdiri dari Pampas San Jose (Jumana), Socos, El Ingenio dan lain-lainnya di provinsi Nazca, seluas 400km. di selatan Lima, meliputi area sekitar 450km2 padang gurun pasir dan lereng Andes.

Garis ini ditemukan pertama kali ketika sebuah penerbangan asing terbang diatas gurun Peruvia pada tahun 1920. Para penumpang dilaporkan melihat “landasan terbang sederhana” dibawah mereka. Tidak ada yang tahu siapa yang telah membuatnya ataupun alasannya. Sejak penemuan mereka, garis Nazca telah mengundang banyak penjelasan mutakhir.

Di Pampa, sebelah selatan dari garis Nazca, para arkeolog menemukan kota dari para pembuat garis yang telah hilang, Cahuachi. Dibangun kurang lebih 2000 tahun lalu, yang secara misterius ditinggalkan 500 tahun kemudian. Penemuan baru pada Cahuachi adalah merupakan awal bagi kita untuk orang-orang Nazca dan mengungkap misteri dari garis Nazca.

Cahuachi muncul sebagai harta karun dari budaya Nazca. Saat Orefici dan timnya menggali, menemukan lukisan-lukisan dari tembikar, teknik-teknik kuno penyulaman yang dikembangkan orang-orang Nazca, memberikan pandangan bagaimana kemungkinan garis itu dibuat, dan fungsinya bagi mereka selama kurang lebih 1500 tahun lalu.

Yang palng menarik adalah penemuan manusia yang tidak ada habisnya. Yang mencengangkan adalah penemuan mumi dari para penduduk Nazca itu sendiri di tanah kering pada gurun Peruvian. (Mereka telah mengenal proses mumifikasi sama seperti kebudayaan Mesir Kuno)

Pertamanya Cahuachi dipercaya sebagai tempat militer, tapi sekarang dikenal sebagai tempat untuk upacara-upacara ritual, dan bukti baru dari Orefici juga mengukuhkan pendapat ini. Cahuachi terungkap telah ditinggalkan setelah banyak bencana alam yang menimpa kota itu. Tapi sebelum mereka meninggalkannya, orang-orang Nazca mengubur kotanya dengan tanah gersang, yang sampai sekarang tetap berupa gundukan ditengah gurun.

Guano Bird Nazca Lines
Nazca Lines sendiri baru mulai marak diperbincangkan pada era tahun 1920′an,bermula dari cerita kebanyakan para penumpang pesawat terbang yang melintas daerah Nazca,mengaku seperti melihat garis-garis samar membentuk berbagai macam bentuk makhluk hidup (hewan) dengan dimensi yang besar.(tahun 1920′an merupakan era baru dalam penerbangan komersial di wilayah Amerika)
Sejak kabar penemuan itu,para arkeolog dari seluruh belahan dunia berbondong-bondong datang ke daerah Nazca untuk melihat dan meneliti lebih lanjut mengenai Nazca Line.
Dari hasil observasi,didapat kesimpulan bahwa Nazca Lines dibangun kira-kira sekitar 2000 tahun yang lalu.Namun,sampai saat ini,penjelasan mengenai peradaban manakah yang telah membuat Nazca Lines masih belum bisa dipastikan.Karena tingkat kerumitan dalam pengerjaannya, banyak orang berbendapat bahwa Nazca Lines diciptakan oleh makhluk luar angkasa atau Alien.

Menurut mereka apakah mungkin peradaban zaman dulu dengan peralatan yang mungkin sangat sederhana mampu membuat Nazca Lines dengan bentuk yang sangat sempurna dan berdimensi besar (tapi klo menurtku sih mungkin aja,soalnya teknologi-teknologi perdaban masa lampau juga oke-oke,nggak kalah sama teknologi masa kini).Pembangunnya sendiri mungkin mengikuti kaedah astronomi,misalnya mengikuti suatu petunjuk tata letak dari rasi bintang.

Nazca Province, Peru Map
Namun,Arkeolog banyak menghubungkan Nazca Lines dengan suatu Peradaban Kota purba disekitar Nazca,yaitu Cahuachi.
Dugaan mereka,mungkin suku-suku dari Cahuanchi lah yang talah menciptakan Nazca Lines.Sebab pada sebuah penelitian direruntuhan kota purba tersebut,selain banyak ditemukan mummi,juga terdapat semacam monumen yang menggambarkan keadaan Nazca Lines dimasa silam.Tapi mungkin saja dugaan ini salah,dimungkinkan juga sebelum peradaban Cahuachi muncul,Nazca Lines sudah ada terlebih dahulu.
Lalu,apa sebab lukisan-lukisan/citra garis dari Nazca Lines bentuknya masih bisa terjaga sampai saat ini?
Hal tsb dikarenakan kedaan iklim di daerah padang tandus Nazca sendiri sangat bersahabat bagi kelesetarian bentuk-bentuk garis Nazca Lines.dengan curah hujan yang sangat rendah ditiap tahunnya,hal ini dapat menghindarkan garis-garis Nazca Lines dari ancaman pengikisan oleh air/pemudaran oleh air. Sebab lainnya karena struktur tanah tandus Nazca sangat keras,sehingga memungkinkan kontur-kontur garis dapat tercetak dengan padat pada tanah tanpa adanya ancaman perubahan bentuk oleh pengikisan angin sekalipun.

Komposisi dari Garis Nasca

Batu koral yang menutupi permukaan gurun, mengandung ferrous oxide (belerang). Pembongkaran selama berabad-abad, telah memberikan patina (fragmen) gelap padanya. Ketika batu-batu kerikil ini disingkirkan, warnanya kontras dengan lapisan dibawahnya. Pada tahap ini, garis lebih kelihatan beralur dengan warna yang lebih kelihatan, meskipun di beberapa saat, hanya kelihatan seperti jejak. Di kasus lain, batunya memperjelas garisnya dan gambaran dari gundukan menyamping dengan ukuran berbeda. Beberapa gambaran, misalnya, terutama pada awal-awal, dibuat dengan menghapus semua batu kerikil dari garis luar, dan dengan begini, akan menjadi lebih kelihatan.


 


Setiap Garis-garis kontur pada Nazca Lines sendiri juga diberi perlindungan khusus oleh para penciptanya,yaitu dengan cara memberikan mereka lapisan krikil kecil dan platina disetiap pinggiran garis,dengan demikian bentuk-bentuk kontur garis dari Nazca Lines dapat terjaga bentuknya sampai saat ini,walupun usianya sudah beribu-ribu tahun lamanya.
Setidaknya terdapat 9 citra garis dengan bermacam-macam bentuk makhluk hidup (hewan) yang tergambar pada tanah Nasca Lines,Namun ada 7 yang terbesar diantaranya:

- The Spider panjang 46m,
- The Monkey panjang 55m,
- The Guanay (guano bird) panjang 280m,
- The Lizzard panjang 180m,
- The Hummingbird panjang 50m,
- The Killer Whale panjang 65m,
- The Pelican – yang terbesar nih – panjang 285m .

Garis Nazca adalah kumpulan geoglyph paling menakjubkan didunia. Ada juga beberapa geoglyph besar di Mesir, Malta, Mississipi & California, Chili, Bolivia, dll. Tapi geglyph Nazca, dikarenakan jumlah, karakter, dimensi, dan terusan budaya, karena mereka dibuat dan dibuat lagi seiring dengan periode prehispanic, membentuk kumpulan arkeologis yang menakjubkan sekaligus membingungkan

Dataran Nazca sangatlah unik, dengan kemampuannya mempertahankan tanda-tanda yang ada diatasnya, berdasarkan kombinasi dari iklim (salah satu yg terkering di Bumi, dengan curah hujan 20menit dalam setahun), dan juga tanah datar dan berbatu yang meminimalisasi efek dari angin ditanah. Dengan tidak adanya debu atau pasir untuk menutupi datarannya, serta hujan yang sedikit untuk mengikisnya, garis-garisnya cenderung tidak berubah ataupun tertutup. Factor-faktor ini, digabungkan dengan adanya lapisan bawah tanah dengan warna yang lebih cerah dari permukaan gurun, memungkinkan lahan yang luas, yang bisa ideal untuk digunakan bagi seniman yang ingin menghilangkan eksistensinya di dunia. Jadi lokasi nya memang sengaja ditentukan agar tidak memperngaruhi kondisi geoglyph tsb.

Konsentrasi dan penjajaran dari garis-garis memastikan bahwa pembuatannya membutuhkan pekerja jangka panjang yang bekerja secara intensif, seperti ditunjukkan dengan gaya dari desain-desain, yang juga berhubungan dengan tingkatan berbeda dari perubahan budaya.

Ada 2 tipe desain : pertama adalah macam-macam benda dan bentuk lain dari garis geometric. Sebelumnya terdiri dari bentuk binatang, tanaman, objek seperti bentuk anthropomorphis dari jaman kolosal yang dibuat dengan garis-garis yang sangat jelas. Dari sekian bentuk-bentuk, yang disimpan oleh Maria Reiche dan beberapa pengoleksi, sudah diketahui sekitar 70 buah.

Banyak garis-garis yang acak dan terkesan tidak memiliki pola. Garis itu terlihat seperti garis berpencar secara acak seperti mengarah ke daerah-daerah terpencil, bersilangan tanpa alasan jelas.Berikut adalah teori pembentukan Nasca Lines Oleh Erich von Däniken. Meski begitu banyak teori yang dikeluarkan oleh byk ilmuwan, teori Erich von Däniken adalah salah satu teori yang paling terkenal.

Teori Erich adalah teori dengan pendekatan paling akurat untuk memecahkan misteri Nazca. Dia berpikir bahwa dahulu, ada tamu dari bintang lain yang mengunjungi bumi dan bernama Nazca. Mereka mendarat ditempat ini , pada saat melandas, batu ini tersapu dengan pesawat bertenaga roket. Semakin dekat, kekuatannya pun bertambah dan meluaskan daerah yang tersapu itu. Pada saat ini, kargo mereka pun muncul. Selanjutnya, alien itupun menghilang dan membuat org2 bingung. Mereka pun mencoba memanggil kembali Tuhannya dengan mulai menggambar garis, bentuk, dan trapezenya. Daniken tak pernah mengatakan kalau alienlah yg membuat formatnya. Dia menemukan ZODIAK dan formasi kaca, kemudian membandingkan dgn VASIS modern atau simbol PAPI.








 nazca lines jika dilihat dari atas