Pages


Monday, March 7, 2011

Bagan Burma, Pesona Candi Dari Kota Yang Hilang



Ada dua kota terkemuka agama kuno di Asia Tenggara: Bagan di Burma dan Angkor di Kamboja. Kedua situs tersebut terkenal karena kondisi geografisnya, serta jumlah dan ukuran candinya. Bagi banyak pengunjung, Bagan terlihat lebih luar biasa karena pemandangannya yang indah. Tersebar di dataran berdebu yang luas dan dapat dilihat puluhan kuil Buddha eksotis disana. Kerajaan Bagan dibangun pada awal abad kedua SM, namun wilayah ini memasuki zaman keemasannya selama pemerintahan Raja Anawrahta tahun 1057. Sejak saat itu, sampai pasukan Kubilai Khan menyerbu di 1287, lebih dari tiga belas ribu candi, pagoda, dan struktur agama lain dibangun. Hari ini, tujuh abad kemudian, sekitar 220 candi tetap berdiri. Sungai Irrawaddy telah menghanyutkan hampir sepertiga dari daerah ini, dan bebrapa pencuri harta karun telah merusak banyak candi, sedangkan kerusakan akibat gempa bumi dan waktu telah mengurangi ratusan candi lain menjadi reruntuhan. Candi ini juga dikenal dengan nama “gu”, terinspirasi dari gua batu Budha. Candi-candi di Bagan juga berukuran cukup besar-besar, karena digunakan sebagai tempat pemujaan, dan merepresentasikan Gunung Meru, salah satu simbol Dewa. Situs candi-candi di Bagan ini dikelilingi oleh tembok tebal sebagai symbol wilayah tersebut terpisah dari dunia luar.

















Beberapa candi besar di Bagan :

    * Ananda Temple. Candi ini selesai dibangun pada 1091 Masehi oleh Raja Kyanzittha. Tingginya menjadi 51 meter, candi itu juga menerima penyepuhan emas pada tahun 1990. Terdapat empat patung besar dari para Buddha dari empat zaman. Kakusandha menghadap ke utara, Konagamana menghadap ke timur, Kassapa menghadap ke selatan, dan Guatama, Buddha terbaru, menghadap ke barat.

Candi Ananda, Bagan

    * Gawdawpalin, dibangun pada abad ke-12 oleh Raja Narapatisithu, candi yang tingginya sekitar 60 meter ini rusak parah dalam sebuah gempa bumi 1975 tetapi telah benar-benar direkonstruksi.

 
Candi Gawdapalin, Bagan

    * Dhammayangyi, kuil terbesar di Bagan, dibangun oleh Raja Narathu yang memerintah 1167-1170.

    * Shwesandaw, dibangun tahun 1057 oleh Raja Anawahta. Kadang-kadang disebut Kuil Ganesh karena terdapat gambar gajah yang erupakan dewa Hindu yang berdiri di sudut-sudut masing-masing dari lima teras.

    * Mahabodhi, candi ini adalah replika yang mirip dari candi Bodhi terkenal di Bodh Gaya, India (di mana Buddha mencapai pencerahan di bawah pohon Bodhi). Dibangun pada masa pemerintahan Raja Nantaungmya (1210-1234).

Candi Mahabodhi, Bagan, di belakangnya terlihat dari kejauhan Candi Shwezigon

    * Shwezigon, pagoda ini dibangun sebagai wadah relikui suci yang paling penting di Bagan. Dimulai oleh King Anawrahta dan diselesaikan oleh Raja Kyanzittha di 1089, berisi beberapa tulang dan rambut dari Buddha. Peziarah dari seluruh perjalanan Burma ke Shwezigon setiap tahun untuk sebuah festival besar selama bulan Birma Nadaw, yang jatuh pada periode November-Desember. Festival ini sangat populer karena unsur ibadah Nat pra-Buddha (Nat adalah roh anamistic kafir) dikombinasikan dengan tema Buddha dalam pembangunan pagoda. Shwezigon demikian pusat ziarah bagi kedua budaya perdukunan kuno Burma dan agama baru agama Buddha.

Candi Shwezigon, salah satu candi termegah di Bagan


Beberapa foto komplek Candi Bagan lainnya :

No comments:

Post a Comment